Senin, 19 Januari 2009

TEKNO MATRINO MENJAWAB MASALAH BANGSA

Seperti dirasakan bersama, banyak masalah yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini, tidak akan ada bangsa atau negara lain yang akan menjawab atau menyelesai masalah bangsa Indonesia, bangsa kita, selain bangsa Indonesia dan kita sendiri yang menjawabnya atau menyelesaikannya.
Kalau diperhatikan masalah yang dihadapi ini, sangat banyak, baik karena masalah masa lalu yang belum kunjung selesai, masalah datang karena kita sudah menyelasaikan masalah, masalah yang datang diri luar bangsa Indonesia atau masalah baru yang kita ciptakan sendiri yang sebenarnya tidak perlu.
Orang hidup tidak akan pernah tidak punya masalah, karena kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan itu sangat terbatas, maka ada masalah. Seluruh masalah baru selesai kalau sudah di sorga, apa yang dibutuhkan, diingikan dan harapkan dapat tanpa perlu upaya. Mudah-mudahan kita dapat masuk sorga.
Didunia tetap ada masalah sampai kapanpun, dengan ada masalah itu terjadi dinamika hidup dan akhirnya kita akan saling membutuhkan, saling tukar menukar. Kalau tidak bisa melihat dan menempatkan masalah hidup pada proporsinya, dan tidak ada pula upaya menyelesaikannya kita akan stress terus menerus, akhirnya dipresi, timbul segala penyakit, kehidupan menjadi neraka dunia. Masalah harus selesaikan, bukan lari dari masalah, apa yang telah dapat diselesaikan disyukuri, maka kita dapat merasakan sorga dunia.
Selesai suatu masalah selesai, akan timbul masalah baru, selesaikan lagi, timbul lagi. Hal itu perlu disyukuri, karena tandanya kita masih hidup. Kalau kita tidak mau menikmati masalah hidup, cepat-cepat mati atau gila, karena orang meninggal dan orang gila yang tidak merasakan masalah hidup, tapi mungkin masih ada masalah mati. Barang kali kita tidak ingin cepat mati atau gila, oleh sebab itu selesaikan masalah satu-satu, dan siap menerima masalah baru dan lihat masalah secara proporsional, dan syukuri apa yang ada. Semoga. Masalah hidup yang terbesar adalah melihat masalah tidak proporsional, dan upaya penyelesaikan masalahpun tentu tidak proporsonal, masalah kecil dibesar-besarkan, atau masalah besar dianggap tidak masalah.

Beberapa Masalah Bangsa Indonesia.
Kalau dirincici masalah bangsa, seribu halaman tidak akan cukup, namu ada beberapa masalah yang akan saya kemukakan antara lain.
- Kurangnya lapangan kerja dan lapangan usaha serta pendapatan dan kemiskinan.
- Masalah pupuk yang mahal tidak terjangkau oleh petani kecil di pedesaan dan suli mendapatkannya.
- Sampah rumah tangga dan sampah kota yang semakin bertambah volume.
- Transportasi yang mahal baik transportasi sampah, transportasi pupuk ke pedesaan
- Sampah yang menumpuk, bau, mengeluarkan gas rumah kaca yang menyebab pemanasan global
- Ketergantungan terhadap teknologi dan produk impor, yang menghabiskan devisa dan kita dijajah secara teknologi dan ekonomi olah bangsa lain.
Sdra Ir. Dede Martino MP, pengajar dan peneliti dari Universitas Jambi, melakukan penelitian suatu alat yang relatif kecil, mudah dipindahkan, sangup mengolah sampah organik rumah tangga (halaman dan dapur) atau restoran, untuk dijadikan pupuk organik yang dapat digunakan oleh petani baik di perkotaan, pinggiran kota sampai kepedasaan dengan biaya transportasi yang jauh lebih murah.
Mengopersaikan alat tersebut mudah, maupu penggunaan pupuk organik cair nya. Suatu temuan yang mudah pengoperasiannya, bisa bermanfaat hasinya hasilnya, murah harganya, besar dan luas manfaatnya, bukan berasal dari penelitian yang gampang, membutuhkan waktu yang panjang, dana yang tidak sedikit, dan kesabaran yang luar bisa dan intelektual yang tinggi, Sdr Dede Martino berhasil membuat alat atau mesin pengolah sampah tanpa menggunakan energi listrik atau bahan bakar. Energi yang digunakan ada hasil proses mikro biologi dan cahaya matahari yang menghasilkan pupuk cair.
Alat ini bisa diopersaikan oleh petani di pedesaan terpencil sekalipun. Petani kecil, dapat menghasilkan pupuk cair sendiri, digunakan sendiri denga tidak ada tambah pekerjaan selain biasa membuang sampah ditempat sampah, sekarang sampah organiknya dimasukan alat tersebut, sdr Dede Martino menyebutnya dengan “Bio Reaktor Tekno Martino”
Di perkotaan, alat ini cocok di rumah tangga, atau restoran, benruknya menarik, yang bisa menambah keindahan rumah dan tidak tercitra tempat sampah yang menjijikan, bisa dijadikan asessoris taman, tidak mengeluarkan bau, malah bisa mengeluarkan uang dalam bentuk pupuk cair yang laku dijual. Sampah barang terbuang menjikan dirubah menjadi uang. Falsafah Sdr Dedek Martino, sampah itu adalah uang yang berserakan, sampah bukan masalah, sampah adalah sampah bukan dibuang ketempat pembuangan akhir tetapi dibuang ketoko
Sampah bukan barang tidak berguna, mejijikan, dan dibuang sejauh mungkin dari kehidupan, sampah harus dilihat salah satu tahapan siklus perubahan materi dialam, uang yang berserakan, dapat menciptakan lapangan kerja dan lapangan usaha baru dan mensejahterakan rakyat. Paradigma lama harus dibalik, stigma lama harus dibalik, pemulung, lapak resicling, adalah salah satu proses ekonomi peningkatan nilai tambah. Mereka adalah pahlawan lingkungan dan pahlawan ekonomi kerakyatan yang harus diperhatikan, didorong, dilindungi dan dihagai sebagai suatu profesi dan bisnis, jangan sebaliknya.
Sampah anorganik bagianya pemulung untuk di-resicling. Sampah oraganik bagiannya yang lain, pengolahan sampah yang dicipatakan sdr Dede Martino tidak akan menggusur profesi pemulung dan lapak.
Setelah delapan tahun berkutat dengan penelitiannya yang dilakuka di “laboratorium dan workshop” disamping rumah, dari berbagai tahap pengujian, desain, dua terakhir sudah sampai pada pengujian di lapangan (rumah tangga dan restoran), saat ini telah melihatkan hasilnya dan masyarakat sudah menikmati hasil dan keuntungan dari alat pengolah sampah tersebut, dan permintaan sudah mulai bertambah.
Dalam perjalanan waktu ia selalu menyempurna temuanya tersebut, berdasarkan dari repon penggunya, sehingga ia berhasil menciptakan alat berorientasi kepada kebutuhan, selera dan harapan masyarakat (konsumen atau pasar).
Tidak ada yang sempurna buatan manusia, yang maha sempurna itu adalah Tuhan, oleh sebab itu suatu alat akan ada pembahuruan, karena ada perkembang teknologi, lingkungan, serta kebutuhan, harapan dan selera masyarakat yang selalu, berubah. Itu yang dilakukan Sdr Dede Martino, Bill Gates, kreator, inventor dunia lainnya yang selalu memyempurnakan dan membuat sesuatu yang baru, tanpa henti.
Saat ini sudah mulai tumbuh usaha baru, yakni kolektor pupuk organik tersebut, untuk dijual kepada yang membutuhkan, sudah ada yang menjajaki untuk mengoperasikan dalam skala usaha. Dan waktu penelitian sdr Dedek Martino dibantu istri, saat ini sudah mempekerjakan satu orang. Jadi Bio Reaktor Dede Marino telah mengurang masalah sampah, pupuk, tenaga kerja, lapang usaha, lingkungan, transportasi sampah. Belum besar, sangat sedikit dibanding besar dan luasnya masalah bangsa, sdr Dede Martino telah berupaya menyelesaikan masalah bangsa, dalam diam, dengan kemampuan sendiri. Sdr Dede Martino, sedikit dari yang banyak. Semoga bisa menyelesaikan masalah bangsa ini dimulai dari yang sedikit itu. [Dasril Daniel, Jambi, 190109].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar