Minggu, 04 Januari 2009

KOORDINASI PEMERINTAH SEMAKIN SULIT

Kordinasi kata-kata indah yang semakin hari semakin indah untuk dikatakan sementara pejabat, tatapi semakin pahit saja untuk dilaksanakan dan semakin jauh dari harapan orang banyak.
Masalah di dunia modern ini semakin kompleks, tidak ada masalah yang dapat diselesaikan oleh satu orang atau satu institusi, masalah yang timbul saling kait mengkait sesuatu hal dengan hal yang lain, antara satu institusi denga institusi, antara satu wilayah dengan wilayah yang lain, antar suatu negara dengan negara lain. Oleh sebab itu kalau ada suatu masalah, untuk menyelesaikan harus ada satu komitmen semua stake-holder.
Komitmen tidak akan timbul begitu saja tanpa menyadari masalah yang timbul itu hanya dapat diselesai secara besama-sama tentu dengan bekerjasama, bukan oleh satu orang atau satu institusi. Kalau berpikiran demikian akan hilang ego-sektoral, ego-kelembagaan, ego-wilayah, ego-pusat-daerah serta ego-ego yang lain.
Bangsa atau negara Indonesia adalah bangsa atau negara yang besar, masalah negara ini tidak bisa diselesaikan oleh segelintir orang, pemerintah, atau oleh yang lainnya, harus diselesaikan bersama dengan semua stake-holder, bersama kita bisa itu yang dikatakan SBY, itu filsafat usang nenek moyang dengan filsafat sapu lidinya, dan itu yang ditinggalkan oleh bangsa ini, oleh para pejabat, oleh masyarakat, dunia usaha, elit politik dan elit-elit lainnya, sehingga bangsa ini semakin jauh dari bangkit dari ketepurukan.
Kembali pada koordinasi, koordinasi akan timbul dari komunikasi positif antara para pihak atau stake-holder, komunikasi positif akan mecari titik temu dari perbedaan, perbedaan menjadi hikmah, perbedaan menimbulkan kreativitas, yang mengarah pada visi yang sama, untuk menyelesaikan masalah yang timbul, masalah bersama. Kalau sudah berprinsip demikian akan terjadi keterbukaan, keterbukaan menimbulkan kepercayaan yang akan bermuara pada komitmen bersama, kepentingan yang lebih tinggi dari kepentingan diri sendiri, kelompok, sekto, wilayah dan seterusnya.
Sulitnya koordinasi dewasa ini karena tidak adanya keterbukaan karena ada hal yang disembunyikan pada pihak lain, timbul komunikasi kecurigaan, dilanjukan dengan komitmen palsu, yang bermuara pada kordinasi semu (pseudo-cordinating) atau koordinasi dimulut atau diatas kertas saja, tetapi tidak dalam aksi nyata.
Ketidak keterbukaan sesuatu karena ada yang harus ditutup-tutupi, jangan diketahui orang lain. Yang ditutupi itu cendrung yang kurang baik kalau diketahui orang. Kalau itu perhiasan yang bagus, pasti dipamerkan pada orang lain, tapi kalau bangkai pasti ditutup, ini kecendrungan yang terjadi sekarang, sehingga kordinasi sulit diwujudkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar