Minggu, 15 Februari 2009

HIMBAUAN APINDO YANG ANEH

Pemerintah, sudah memulai suatu gerakan penggunaan produksi dalam negeri, dan dalam waktu dekat akan diterbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB), para menteri terkait. Sesuatu yang akan mengerakan ekonomi nasional dalam mengatasi krisis, meningkatkan daya beli masyarakat, penyerapan tenaga kerja dan dampak positif lainnya, dan tentu membuka peluang pasar bagi dunia usaha.

Pada hari tanggal 15 Februari 2009, pada berita berjalan Metro TV, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menghimbau BUMN mempeloporinya. Bagi saya itu himbauan yang rada-rada aneh, pemerintah melakukan gerakan tersebut untuk menolong pengusaha yang sedang kesusahan, malah pengusaha sendiri yang melemparkan ke BUMN. Seharunya gerakan penggunaan produksi dalam negeri itu timbul dari pengusaha sendiri untuk meningkatkan pemasaran produk (barang dan jasa) yang dihasilkanya. Apakah dunia ini sudah terbalik-balik.

Kalau pengusaha Indonesia yang tergabung dalam APINDO tersebut sadar, bahwa pasar domestik adalah basis pasarnya, maka mereka harus menangguhkan pasar tersebut, sehingga Indonesia mempunyai ketahanan ekonomi, tidak dibiarkan pasar domestik yang digerogoti oleh produk-produk impor, seperti produk impor dari China.

Alangkah bijaknya APINDO menghimbau anggotanya untuk mempelopori penggunaan produk dalam negeri, kedalam dulu baru keluar. Tidak seperti sekarang orang dihimbau, kita tidak, sedangkan kebijakan itu untuk menolong kita, kasihan pemerintah yang seharusnya dibantu, ini malah tidak.

Bisa dipahami, karena sebagian anggota APINDO tersebut adalah importir barang konsumsi, dan mendapat untung banyak dari kegiatan impornya tersebut, mudah-mudahan tidak pula diantaranya penyelundup impor yang dapat untung berlipat-lipat dengan mengerogoti pendapatan negara dan membunuh produsen dalam negeri. Tetapi bagi importir tersebut bisa dihimbau untuk membangun industri di dalam negeri, dengan bekerja sama dengan prinsipal di luar negeri, sehingga akan dapat pula menyerap tenaga kerja dan pendapat bagi negara dari pajak. Kok tidak sayang ya dengan negeri sendiri.

Mari kita renungan bersama, kebijakan pemerintah yang begitu baik, begitu peduli kepada masyarakat kecil, dan tidak merugikan dunia usaha, malah ada yang tidak menyambut dengan keikhlasan, mau jadi apa bangsa kita ini. [Dasril Daniel, Jambi, 15/02/09]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar