Jumat, 19 Juni 2009

DEBAT CALON WAKIL PRESIDEN

KPU akan mengadakan dua kali debat calon wakil presiden, diharapkan pada debat calon wakil presiden penyelenggaraannya akan lebaih baik, debatnya akan lebih hidup.

Namun perlu dipahami wakil presiden adalah pembantu presiden, wakil presiden bukan calon mandataris yang akan bertanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan pemerintahan, maka kata-kata atau janji wakil presiden tidak bisa sepenuhnya menjadi acuan.

Wakil presiden bisa berjanji setinggi bintang dilangit, kalau ia nantinya tidak melaksanakan, ia akan mengatakan kelak saya tidak berhak atau berkompten melaksankan, karena semua kebijakan di tanggan presiden, jadi wakil presiden tidak bisa membuat janji sendiri, kalau ia berjanji tidak pula bisa dipegang seratus persen, bukan mengatakan ia secara pribadi suka bohong atau sering mungkir janji, memang ia tidak punya kewenangan untuk itu.

Para calon wakil presiden, semuanya intelektual, tentu punya gagasan, visi, misi, strategi dan program tersendiri. Prabowo dan Wiranto pernah, sosialisasi untuk jadi presiden, banyak gagasan yang telah dilontar kepada masyarakat, mungkin gagasan itu tidak akan keluar lagi, karena mungkin ada kesadaran baru, atau melebur dalam bentuk lain pada visi, misi, strategi, program calon presidennya selaku calon mandataris, mungkin ada yang masuk, mungkin ada yang tidak. Ini harus dipahami oleh khalayak ia berubah karena harus berubah, karena statusnya calon wakil presiden, jangan cepat di cap orang yang plinplan, yang penting diperdalam visi, misi, strategi, program presiden yang merupakan larutan dari gagasan mereka berdua, dan sejogianya larutan gagasan itu tertulis yang akan menjadi acuan mereka berdua. Dr Boediono tidak pernah sosialisasi tentu manyarakat tidak tahu, sekarang sudah mejadi larutan saja.

Debat pada calon wakil presiden yang perlu diketahui adalah keluasan wawasan, kemampuan manajerial, kepemimpinan, kepiawaian politik, kesungguhanya akan membantu presiden, memahami visi, misi, strategi, program yang dibuatnya bersama presiden (sebagai pendalaman materi) serta penjelasan terhadap janji-janji presiden (sebaiknya berdasarkan naskah tertulis yang ditanda-tangani calon presiden), janji yang bisa dilempar oleh wakil presiden adalah kesungguhan membantu presiden dan kalau tidak sejalan lagi dengan presiden, mengundurkan diri seperti yang di contohkan oleh BUNG HATTA, tidak menjadi duri dalam daging kelak dalam pemerintahan. Semoga. (Jambi, 19 Juni 2009. Dasril Daniel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar