SETIAP hari melalui media masa kita disuguhkan berita perang, terror, bom mobil, bom bunuh diri, dimana orang saling membunuh yang dia kadang tidak tahu untuk apa ia membunuh, yang dibawa sadar kita seolah-olah dalam pikiran kita jiwa manusia tidak ada harganya,
Setiap hari juga kita disuguhkan dengan film, acara-acara telvisi, sinetron dan berita-berita kemewahan, semenjak pagi sudah ada acara hiburan, berbagai sinetron, music langsung, seolah-olah dunia ini hanya hura-hura, kemewahan, tidak perlu kerja keras, kota-kota dengan penuh kesenangan dan kemewahan, sehingga tartaric orang dating ke kota besar mengadu nasib untuk meraih kemewahan yang ada dalam sinetron.
Sesudah itu kita disuguhkan pula pada media masa tentang berita perampokan, tipu menipu, korupsi, demnstrasi rusuh, perkelahian antar pelajar, mahasiwa, kampong. Kemudian berita perselingkuhan, kawin cerai, narkoba, pembunuhan, dan berita-berita mengerikan lainnya.
Sudut yang lain ada berita-berita yang membuat kita risih, seperti berita kemiskinan, gelandangan, penggusuran pedagangan kaki lima, kecelakaan lalu lintas, korban bencana, dan berbagai berita yang menusuk rasa kemanusiaan kita.
Kemudian tidak salah serunya, adalah berita politik, yang disuguhkan benar sendiri, yang lain salah, kemudian saling salah menyalah, membuat dunia terasa tidak ada yang benar.
Beritanya tidak salah, bukan dibuat-buat dan benar-benar terjadi. Sinetron, film, dan lain sebagainya, ya bisa dimaklumi namanya juga hiburan, mana yang laku saja, karena virus negative yang menyebar selama ini, hibura yang laku adalah yang negatif-negatif pula, selera rendah karena memang selera kita sudah setiap hari disuguhkan yang rendah-rendah, sampai sampai dewasa ini orang baik, dan berbuat baik adalah hal yang salah, dan melawan arus, ada orang yang hidup sederhana dianggap orang yang bodoh, karena tidak mau mengambil kesempatan, dan tidak mau menikmati hidup.
Barang kali otak dan hati bangsa kita yang sudah dikuasi aroma negative sudah saatnya dinetralisis dengan aroma positif, sehingga mind set kita menjadi positif. Barang kali sudah perlu lebih diekspos berita orang yang mau berkorban untuk orang lain, orang dan berita tentang pelestarian alam, dokter/perawat yang tekun mengobat pasien tanpa meminta bayaran, guru-guru sedehana yang mendidik orang-orang desa terpencil atau suku terasing, berita orang yang mau membantu orang gelandangan, dan tidak perlu mengsekspose kemiskinan secara berlebihan.
Berita yang mengkspose berita orang yang mau berkorban untuk orang lain mungkin bisa merubah mind set negative menjadi positif, akan semakin banyak orang yang mau berkorban untuk orang lain, orang-orang yang kerja keras, sabar, tekun. Membuat orang malu berbuat jahat, tidak mau menipu, korupsi, tipu menipu, seleingkuh dan kekerasan, mencontek, sogok menyogok dan kegiatan buruk lainnya, dan berita baik, berita prestasi, berita mau berkorban bisa menjadi virus kepada banyak orang member inspirasi kepada orang lain, inilah yang disebut virus kebaikan, yang bisa berkembang biak untuk orang lain dan kita untuk berbuat baik dan mau berkorban. (Dasril Daniel, Jambi, 080309)
Minggu, 08 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar